
Akhir-akhir
ini, berbagai kebijakan pemerintah sempat membuat ragu berbagai pihak. Salah
satunya adalah kebijakan ADD sebesar 1,2 Milyar untuk mempercepat pemerataan
pembangunan di tingkat desa. Jumlah yang cukup besar untuk dikelola oleh
seorang kepala desa yang notabene tamatan SMA. Karena selama era desentralisasi
saja, sudah terdapat 311 kepala daerah yang harus berurusan dengan pihak hukum
akibat salah urus daerah. Tentunya, disisi lain kita tidak ingin menjerumuskan
para kepala desa ini dalam pengelolaan desa yang salah.
Dalam
hal ini, semua pihak mempunyai tanggungjawab yang sama. Terlebih-lebih kaum
pemuda di Indonesia khususnya Mahasiswa. Jika para pemuda di negeri ini bersatu
dan peduli maka pesimistis terhadap kebijakan di atas pasti bisa kita
singkirkan. Pemuda adalah tulang punggung peradaban. Kemajuan dunia sangat erat
berkaitan dengan sosok yang satu ini. Wajar bila kalangan tokoh dunia sangat
mementingkan eksistensi pemuda, sebab mereka sadar bahwa potensi yang dimiliki
pemuda sangat sanggup mengubah jalan sejarah dunia.
Pemuda
itu adalah moral force sekaligus partner development dalam mengawal pembangunan desa.
Moral force atau kekuatan moral adalah
fungsi utama dalam peran pemuda khusunya mahasiswa dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Idealnya pemuda menjadi panutan dalam masyarakat berlandaskan
dengan pengetahuannya, tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku
disekitarnya dan pola pikirnya.Pemuda bertanggungjawab memberikan contoh dan
teladan yang baik bagi masyarakat. Terlebih lebih dalam pembangun desa, agar
pembangunan dapat berjalan sebagai mana mestinya, pemuda memberikan contoh yang
baik misalnya seperti bagaimana melakukan pelayanan publik yang baik, bagaimana
mekanisme pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan yang baik. Pemuda bukan hanya
belajar tapi juga”mengajar” .
Selain
itu juga, pemuda mengawal pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu pemuda juga
disebut partner development dalam
pembangunan desa. Partner maksudnya rekan. Jadi pemuda adalah rekan kerja
eksekutif dalam pembangunan desa. Ketika pembangunan desa tidak sesuai maka
pemuda bertanggungjawab mencari tau masalahnya serta memberikan solusi. Menjadi partner bukan hanya sebatas itu.
Pemuda juga harus mengajak semua elemen masyarakat agar peduli terhadap
desanya. Pemuda tidak bertindak hanya sebagai pengamat tapi juga pelaku
pembangunan itu sendiri.
Kenapa
harus Pemuda?
Pertama,
pemuda mempunyai semangat dan idealis yang tinggi. Tan Malaka mengatakan “ Idealis adalah kemewahan terakhir yang
dimiliki pemuda”. Betul memang, sebagai anak muda kita harus semangat dalam
menanggapi isu-isu sosial yang ada di daerah kita. Terlebih-lebih terhadap
pembanguna desa. Sebagai pemuda kita harus bergerak memberikan solusi, ide ataupun masukan agar desa kita tetap
berkembang .
Kedua, pemuda itu kritis. Pemuda khusunya dari
kalangan mahasiswa ataupun aktivis mempunyai pemikiran-pemikiran yang kritis.
Idealismenya tidak mudah digoyahkan. Ketika itu salah, maka pemuda
bertanggungjawab untuk menyuarakan, menegur ataupun memberikan alternative.
Begitu juga dalam pembangunan desa. Pemuda harus kritis dalam mengawal
pembangunan desa.
Ketiga,
pemuda itu penuh kreativitas dan pengetahuan. Pemuda di Indonesia khusunya
mahasiswa sangat kreatif dan berpengetahuan. Dengan kreativitas serta
pengetahuan itulah pemuda di sebut-sebut sebagai tonggak negara ini, adapun istilah lain seperti agent of change,
dll. Dengan pengetuhan itu, pemuda diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
tinggi bagi pembangunan desa.
Ir.
Soekarno pernah berkata “ Berikan
kepadaku 10 pemuda, maka akan kuubah jalannya sejarah dunia ini”. Lain
waktu beliau juga pernah berkata “seribu
orang tua hanya dapat bermimpi, satu
orang pemuda dapat mengubah dunia”. Kutipan ini, mencerminkan watak seorang
pemuda yang mampu berpikir dinamis dimana pun mereka berada.
Jika
62,4 juta pemuda di Indonesia peduli terhadap pembangunan desa maka mimpi
Indonesia menjadi negara maju dengan dukungan pembangunan desa yang akuntabel,
transparan serta efisien dan efektif akan menjadi kenyataan. Karena ketika desa
maju maka negara pun akan maju.Ya'ahowu...!!!
0 komentar